Senin, 25 Januari 2010

CARA MENGUJI THERMOSTAT

Sistem pendinginan mesin pada mobil kita mengandalkan juga sensor-sensor suhu (temperature sensor), baik diimplementasi secara mekanis maupun elektrik, hingga pengontrolan ECU dan Air Conditioning System.

Tips berikut dibawah adalah bertujuan untuk melakukan Pengujian atas komponen sbb:
1. Thermostat
2. ThermoSwitch / Engine Coolant Temperature Switch
3. Engine Coolant Temperature Sensor
4. Engine Coolant Temperature Gauge

Prinsip pengetesan Thermostat, ThermoSwitch, Engine Coolant Temperature Gauge dan Engine Coolant Temperature Sensor hampir sama.. yaitu dengan DIREBUS!!!

Target suhu perebusan adalah sekitar 80-115ºC

1. THERMOSTAT :

Nah.. boss.. gambar logic thermostat seperti di atas… kalau panas dia akan OPEN.. alias mengalirkan air bersirkulasi dari mesin yang panas menuju radiator untuk didinginkan dan dikembalikan ke mesin sehingga suhu mesin turun dan optimal.

Coba rendam Thermostat ke dalam AIR spt pada gambar di atas Jika mencapai suhu sekitar 80-90ºC thermostat harus sudah membuka penuh. jika setengah, artinya problem.. atau bahkan jika tidak membuka sama sekali… atau belum panas udah terbuka… hmmm… ouuuh oouhh.. yeaaah.

Bagaimana jika thermostat dilepas/ditiadakan seperti anjuran2 banyak montir ?
Tujuan keberadaan thermostat ini adalah untuk mengusahakan mesin bekerja pada suhu ideal 80-90ºC.
Pada saat mesin dingin misalnya pada pagi hari,.. sirkulasi air ditahan oleh oleh thermostat sehingga ‘manteng’ di sekitar blok mesin hingga air tersebut panas akibat panas ruang bakar. Tujuan memblokir sirkulasi tersebut adalah supaya mesin cepat mencapai suhu idealnya (80-90ºC). Ketika mencapai suhu ideal tersebut, kemudian thermostat mulai membuka sehingga air bersirkulasi sempurna, dan suhu mesin tidak melebihi 80-90ºC.

Jadi jika thermostat ditiadakan atau tidak berfungsi dengan baik mengakibatkan:
1. jika mampet/ macet menutup: air tidak bersirkulasi -> suhu mesin meningkat diatas suhu ideal.
2. jika tidak ada thermostat: mesin lambat mencapai suhu ideal.

2. THERMOSWITCH / ENGINE COOLANT TEMPERATURE SWITCH:

Digunakan untuk mengaktifkan Fan Radiator secara otomatis ketika suhu air radiator mencapai 80-90ºC.
Jika panas mencapai 80-90ºC, dua konektor pada socket tersebut akan saling berhubungan (Contacted/Short/Closed), sehingga menjadi saklar bagi Fan Radiator untuk menyala mengalirkan udara segar bagi radiator.

PENGUJIAN: Rebus dengan AIR
ketika direbus mencapai suhu 80-90ºC, dengan MultiTester (ohm meter) harus memiliki resistensi 0 (nol ohm) alias terhubung dengan baik.

3. ENGINE COOLANT TEMPERATURE SENSOR:

Komponen ini bertugas memberi informasi kepada sistem AC (Air Conditioner) agar menonaktifkan Magnetic Clutch Kompresor AC ketika suhu air di mesin mencapai 108-115ºC alias OVERHEATing. Dengan kata lain, ketika mesin OverHeat, sistem AC akan tidak bekerja sehingga tidak memberatkan kerja mesin.

PENGUJIAN: Rebus dengan OLI
Pada suhu dibawah 108ºC harus dalam kondisi OFF (Open)
Pada suhu 108-115ºC harus dalam posisi ON (Close)

4. ENGINE COOLANT TEMPERATURE GAUGE:

Sensor ini memberi informasi suhu kepada ECU. Kemudian juga informasi ini diteruskan oleh ECU ke Panel Temperatur mesin di Dashboard.

Berikut tabel perkiraan nilai tahanan/resistensi antara konektor dengan body (arde/ground), yang berdampak pada suhu perebusan… untuk itu perlu berdampingan dengan Thermometer sebagai referensi!

PENGUJIAN: Rebus dengan AIR
Nilai di atas bukanlah mutlak!!!.. tapi paling tidak mendekati tabel di atas ini.
Contoh.. nilai resistensi untuk suhu 20ºC di beberapa mobil adalah sekitar 3,5KOhm beda 1KOhm dari tabel di atas…. normal kok.

Kalau sensor suhu ini rusak, akan terjadi apa sih?
Jika rusak,… maka ECU mengira mesin masih dingin, sehingga dia akan menaikkan Idle RPM (untuk memanaskan mesin) melalui Servo/ ISC.
Akibatnya sekalipun mesin sudah hangat/berada di suhu optimal,.. RPM saat Idle tetap tinggi (di atas normal) .. ini tidak terasa mengakibatkan pemborosan bensin!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar